Aku
tersenyum senyum.
Ya.
Aku sangat suka hujan, bagiku hujan adalah rahmat seperti yang Allah firmankan. Ia
menggerakkan tumbuhan, memberi reaksi kehidupan pada dunia. Ketika mendung
tiba, lalu semilir angin menyapa, saat itu aku berharap-dan ku rasa tak hanya
aku- hujan akan turun. Hujan akan datang dengan rerintikannya.
Hujan
itu Luar biasa, kawan..!
Cobalah
sesekali kau hirup udara ketika hujan. Percayalah, kau akan merasakan kesejukan
yang sangat.
Bahkan,
udara setelah hujan pun tetap berbeda dibandingkan udara biasanya.
Bau
tanah nya, bau tumbuhannya, dan segalanya. Kodok akan langsung keluar terlebih
sudah lama hujan tidak turun. Bebek-bebek mandi, angsa-angsa menari. Para
petani bahagia. Karena hujan, pelangi ada. Karena hujan adalah hadiah dari
Allah untuk hambanya.
Tidakkah
kau sadari bahwa hujan juga berdzikir? Pernahkah kau sadari hujan punya cara
tersendiri dalam beribadah pada Rabb nya?
Aku
selalu ingat bahwa setiap makhluk Allah itu selalu berdzikir. Tumbuhan..
hewan.. Angin.. Hujan.. Langit. Semua memuja Allah. Hanya saja cara mereka
berbeda dengan kita. Mereka punya caranya sendiri. Seperti hujan yang berdzikir
dengan rerintikannya, mengalir, menelusup ke lapisan bumi, menyentuh dedaunan, menyapa
akar-akar. Sehingga semuanya bergerak. Ya! mereka semua bergerak.
Hujan
adalah salah satu tentara Allah. Dengan hujan Allah runtuhkan kesombongan suatu
ummat. Dengan hujan Allah menjawab doa para petani,mewarnai langit, memberi
kami kehidupan, bahkan sampai memberi azab. Maka, janganlah kamu mencaci hujan.
Karena itu sama saja kamu mencaci Allah.
“Uka..
kalo hujan ana inget anti..!
Begitulah
kata seorang temanku. Beberapa orang yang mengenalku tahu, bahwa aku sangat
mencintai Hujan. Aku sangat menikmati karunia Allah ini..
Ya
Allah.. jadikanlah kami orang yang selalu bersyukur.. amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar