Laman

Selamat Datang

"Perempuan dan sastra itu sama. Sama-sama bisa menyembunyikan apa yang ingin disembunyikan."

Rabu, 02 Januari 2013

Kita Harus Kuat

Seorang akhwat datang padaku;

Dia : "Jaman dulu ukh..mana ada ceritanya KADER bercanda-canda macem itu, jangankan bercanda, ngomong aja belakang-belakangan. mana ada yg pede upload foto2 di media umum.. mana ada yg namanya terlena dalam VMJ, sekali VMJ mereka langsung mengasingkan diri dan kemudian kembali lagi dg hati yg kuat, bukannya malah mengasingkan diri dan ga kembali-kembali lg.. klo berselisih dg musuh sampe berdarah-darah berantem demi membela dakwah. mana ada yg namanya kader siasi dtg ke acara siasi, ilmi cuma dtg ke acara ilmi be...semuanya punya satu tujuan.."

->>>>>>>
"...yg tidur senyenyak mungkin, makan sepenuh mulutnya, tertawa sepuasnya, menghabiskan waktu untuk permainan tak berarti. tidak mungkin mereka termasuk orang-orang yg mendapat kemenangan atau tertulis dlm deretan para mujahid." (Imam Hasan Al-Banna) <<<<<<<<<

Aku : "Iri.."
Dia : "........."
Aku : "sekarang, baru selesai amanah sejenis seminar aja di rayakan dg jalan2, macem abis kerja berat bgt aja ya...agak manja.."

-------------->>>>
"Kebanyakan putra-putra shahwah Islamiyah (Kebangkitan Islam) hidup manja, lebih mengutamakan aktivitas dakwah di kelas-kelas, dan membatasi amal islami pd studi-studi, halaqoh-halaqoh, dan seminar-seminar dg biaya besar. mereka terbiasa dg konsep pendidikan Kahfi yg memproduk seseorang mjd warga negara yg baik, tapi pasif, tdk bergerak dan berkreasi kecuali kalau ada instruksi. ini adalah bentuk penyimpangan yg jelas dlm aplikasi konsep tarbiyah islamiah kita." (Ustadz Abu Jarrah Sulthoni, Al-Jazair >>>>>>>>)


Dia : "Iya, benar. kita manja. belum ada apa-apanya.. sama sekali ga ada apa-apanya.. kenapa sempat mengira bahwa kita lah yg paling lelah? ..

Aku : "tapi kita bisa apa? rasanya lingkungan seolah mendukung kita untuk manja..beda lingkungan dg saudara kita di palestina yg keras, jiwa mereka sudah di tempa Allah. mereka ga seminar, mereka langsung perang."

Dia : "Lakukan apa yg anti bisa. ukhti, tugas kita hanyalah menebar benih, bukan memetik hasil. Allah adalah pendukung terbaik bagi orang yg berusaha.."

Seorang senior berkata bahwa kadang orang yang terlalu bersemangat, tapi lama-lama dia punya titik jenuh, dan akhrinya bosan. ia hanya menjadi "Pengamat" di jalan dakwah. ia hanya halaqoh, datang seminar, baca artikel Islam tanpa bergerak sedikitpun. Terkadang saya takut bahwa kelak semangat saya akan hilang. sama. dia juga. Kami hanya berharap kami selalu istiqomah... bukan istiqomah yang sekadar Berkerudung panjang dan Gamis Putih, duduk manis di Halaqoh. bukan itu. Kita tak boleh puas sampai di situ. Yang kami inginkan adalah bukan "kembali menjadi Islam kaffah" saja, tapi juga menjadi pribadi yang iltizam dalam islam. terus bergerak. bergerak. walau harus merangkak sampai akhir hayat.

Dengar, ini bukan tentang seminar atau apapun yang dipersalahkan. Seminar hanyalah salah satu alat atau sarana untuk mencapai kemenangan dakwah. dapat di analogikan seperti; pisau. pisau adalah alat. kita tidak bisa memutuskan alat ini haram lantaran bisa melukai seseorang atau dipakai membunuh. kita hanya bisa menyalahkan orang yang memakai alat (pisau) itu untuk membunuh. Disini ana mencoba menjelaskan, bahwa ana tidak menyalahkan bahkan mengharamkan seminar. Wallahu'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar